Minggu, 07 April 2013

Kanker merupakan Penyakit Keturunan?


Kanker merupakan penyakit genetik begitulah yang biasanya masyarakat dengar. Secara genetik disini bukan berarti diturunkan secara heredity (keturunan) namun karena kejadian kanker itu sendiri dimulai dengan terjadinya:
1.      Sebagai hasil dari fungsi satu atau lebih gen yang menjadi abnormal.
2.      Gen normal yang mengalami kerusakan atau mutasi (perubahan fungsi)
3.      Mutasi gen karena perubahan pasangan basa pada suatu gen di dalam tubuh.
Mutasi gen itu sendiri dibagi menjadi mutasi somatik dan mutasi germline. Whoops apa itu mutasi somatik dan mutasi germline

Mutasi somatik terjadi pada sel tubuh/soma contohnya seperti pada pasien kanker payudara, kanker kulit dll. Mutasi somatik ini tidak bersifat diturunkan kepada keturunan selanjutnya. Sedangkan mutasi germline adalah mutasi yang terjadi pada sel sperma dan sel telur. Mutasi germline ini kemungkinan dapat diturunkan kepada keturunan yang selanjutnya (kanker heredity) ataupun terjadi pertama kali (mutasi de novo).

Menurut penelitian, 80-90% pasien yang menderita kanker tidak membawa faktor yang diturunkan. Mutasi gen yang berkali-kali akan menjadi cikal bakal terjadinya kanker. Gen yang termutasi akan berproliferasi (memperbanyak dirinya) yang akhirnya menjadi kanker.
Pada kondisi normal, sel-sel yang akan berproliferasi bila tubuh membutuhkannya seperti mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mengalami kematian oleh suatu proto oncogen. Namun apabila proto oncogen ini mengalami mutasi menjadi oncogen maka akan menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak teratur dan tidak terkontrol yang kemudian akan menyebabkan terjadinya kanker. 
Mekanisme proto oncogen menjadi oncogen dapat melalui beberapa cara:
1.  Translokasi/transposisi  dimana dengan cara mempengaruhi promotor yang mempengaruhi stimulasi protein-protein yang diperlukan dalam faktor pertumbuhan. DNA yang renggang menyebabkan protein akan mudah dipengaruhi promotornya. Jika terjadi metilasi maka ikatan menjadi erat sehingga sulit untuk dipengaruhi promotornya.
2.  Amplifikasi/memperbanyak diri sehingga semakin banyak promotor yang berpengaruh dalam faktor pertumbuhan.
3.      Mutasi pada 1 basa pada promotor yang menjadikan promotor auto reaktif.
4.    Mutasi pada gennya sehingga gen menjadi aktif. Jika gen yang termutasi tersebut merupakan gen yang berperan dalam faktor pertumbuhan maka akan terjadi proliferasi yang tidak terkontrol dan akan berpengaruh terhadap ketersediaan nutrisi (degradasi protein) bagi proses apoptosis yang menyebabkan proses apoptosis tidak terjadi.
Pada keadaan normal, proliferasi yang berlebihan ini akan dikontrol oleh proses apoptosis (pengendalian terhadap proliferasi) yang melibatkan gen penekan p53. Tugas gen p53 ini menghambat replikasi dari gen-gen yang rusak pada sel normal dan mendorong terjadinya penghancuran diri sendiri dari sel yang mengandung gen-gen yang tidak normal. Inilah yang dikenal dengan Tumor suppressor gene (gen penekan pertumbuhan). Tumor suppresor gen ini bersifat seperti rem pada mobil. 

Jika mutasi terjadi pada Tumor suppresor gen ini maka dapat dipastikan pertumbuhan kanker menjadi sangat cepat sekali bahkan lebih cepat dibandingkan pada kejadian oncogen. Perlu diingat bahwa mutasi pada proto oncogen menjadi oncogen masih dapat kendalikan dengan kerja Tumor suppresor gen. Namun metilasi yang berlebihan menyebabkan Tumor suppresor gen dapat menyebabkan kanker hipo metilasi pada oncogen sehingga ikatan mudah terbuka sehingga mudah terekspresi dalam jumlah besar yang menyebabkan terjadinya kanker.
Kanker dimulai pada genotipe yang baru. Hal ini dapat dilihat pada pasien kanker yang tidak memiliki riwayat orangtua/keluarga menderita kanker. Hal ini disebabkan adanya pengaruh penetrasi.

Penetrasi gen  terjadi pada pasien dengan genotipe yang sama namun memiliki fenotipe yang berbeda. Penetrasi yang terjadi dapat dipengaruhi oleh proses epigenetik yakni perbedaan ekspresi pada gen yang sama. Contoh pada anak kembar memiliki fenotipe yang berbeda. Perbedaan yang terjadi dapat disebabkan karena proses transkripsi, proses RNA atau pun terjadi translasi diluar nukleus.

Ceritanya bersambung di episode berikutnya ya teman-teman. Tema selanjutnya faktor-faktor yang menyebabkan mutasi gen. Semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar