Kanker merupakan penyakit genetik
begitulah yang biasanya masyarakat dengar. Secara genetik disini bukan berarti
diturunkan secara heredity (keturunan) namun karena kejadian
kanker itu sendiri dimulai dengan terjadinya:
1. Sebagai hasil dari fungsi satu atau
lebih gen yang menjadi abnormal.
2. Gen normal yang mengalami kerusakan
atau mutasi (perubahan fungsi)
3. Mutasi gen karena perubahan pasangan
basa pada suatu gen di dalam tubuh.
Mutasi gen itu sendiri dibagi menjadi mutasi somatik
dan mutasi germline. Whoops apa itu mutasi somatik dan mutasi germline?
Mutasi somatik terjadi pada
sel tubuh/soma contohnya seperti pada pasien kanker payudara,
kanker kulit dll. Mutasi somatik ini tidak bersifat diturunkan kepada keturunan
selanjutnya. Sedangkan mutasi germline adalah mutasi yang
terjadi pada sel sperma dan sel telur. Mutasi germline ini
kemungkinan dapat diturunkan kepada keturunan yang selanjutnya (kanker heredity) ataupun terjadi pertama kali (mutasi de novo).
Menurut penelitian, 80-90% pasien yang menderita kanker tidak membawa faktor
yang diturunkan. Mutasi gen yang berkali-kali akan menjadi cikal bakal
terjadinya kanker. Gen yang termutasi akan berproliferasi (memperbanyak
dirinya) yang akhirnya menjadi kanker.
Pada kondisi normal, sel-sel yang akan
berproliferasi bila tubuh membutuhkannya seperti mengganti sel-sel tubuh yang
rusak atau mengalami kematian oleh suatu proto oncogen. Namun
apabila proto oncogen ini mengalami mutasi menjadi oncogen
maka akan menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak teratur dan tidak terkontrol
yang kemudian akan menyebabkan terjadinya kanker.
Mekanisme proto oncogen menjadi oncogen dapat
melalui beberapa cara:
1. Translokasi/transposisi dimana dengan cara mempengaruhi promotor yang mempengaruhi
stimulasi protein-protein yang diperlukan dalam faktor pertumbuhan. DNA yang
renggang menyebabkan protein akan mudah dipengaruhi promotornya. Jika terjadi
metilasi maka ikatan menjadi erat sehingga sulit untuk dipengaruhi promotornya.
2. Amplifikasi/memperbanyak diri
sehingga semakin banyak promotor yang berpengaruh dalam faktor pertumbuhan.
3. Mutasi pada 1 basa pada promotor
yang menjadikan promotor auto reaktif.
4. Mutasi pada gennya sehingga gen
menjadi aktif. Jika gen yang termutasi tersebut merupakan gen yang berperan
dalam faktor pertumbuhan maka akan terjadi proliferasi yang tidak terkontrol
dan akan berpengaruh terhadap ketersediaan nutrisi (degradasi protein) bagi
proses apoptosis yang menyebabkan proses apoptosis tidak terjadi.
Pada keadaan normal, proliferasi yang
berlebihan ini akan dikontrol oleh proses apoptosis (pengendalian terhadap
proliferasi) yang melibatkan gen penekan p53. Tugas gen p53 ini menghambat
replikasi dari gen-gen yang rusak pada sel normal dan mendorong terjadinya
penghancuran diri sendiri dari sel yang mengandung gen-gen yang tidak
normal. Inilah yang dikenal dengan Tumor
suppressor gene (gen penekan pertumbuhan). Tumor suppresor gen ini bersifat seperti rem pada mobil.
Jika
mutasi terjadi pada Tumor suppresor gen ini
maka dapat dipastikan pertumbuhan kanker menjadi sangat cepat sekali bahkan
lebih cepat dibandingkan pada kejadian oncogen.
Perlu diingat bahwa mutasi pada proto
oncogen menjadi oncogen masih
dapat kendalikan dengan kerja Tumor
suppresor gen. Namun metilasi yang berlebihan menyebabkan Tumor suppresor gen dapat menyebabkan
kanker hipo metilasi pada oncogen
sehingga ikatan mudah terbuka sehingga mudah terekspresi dalam jumlah besar
yang menyebabkan terjadinya kanker.
Kanker dimulai pada genotipe yang baru.
Hal ini dapat dilihat pada pasien kanker yang tidak memiliki riwayat
orangtua/keluarga menderita kanker. Hal ini disebabkan adanya pengaruh penetrasi.
Penetrasi gen terjadi pada
pasien dengan genotipe yang sama namun memiliki fenotipe yang berbeda.
Penetrasi yang terjadi dapat dipengaruhi oleh proses epigenetik yakni perbedaan
ekspresi pada gen yang sama. Contoh pada anak kembar memiliki fenotipe yang
berbeda. Perbedaan yang terjadi dapat disebabkan karena proses transkripsi,
proses RNA atau pun terjadi translasi diluar nukleus.
Ceritanya bersambung di episode berikutnya ya teman-teman. Tema selanjutnya faktor-faktor yang menyebabkan mutasi gen. Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar