Dalam autobiografinya, “A Life in Our Times”, John Kenneth Galbraith, seorang tokoh dan ahli ekonomi asal Kanada tentang ketaatan yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Emily Gloria Wilson, pengurus rumah tangganya: Hari itu adalah hari yang sangat melelahkan, dan saya meminta Emily untuk menerima setiap telepon yang masuk ketika saya tidur siang. Dalam waktu yang singkat setelah saya mengatakan hal itu kepadanya, telepon bordering. Lyndon Johnson (presiden ke-36 AS) menelepon dari Gedung Putih dan berkata, “Tolong hubungkan saya dengan Ken Galbraith. Ini dari Lyndon Johnson.”
Lalu Emily menjawab, “Dia sedang tidur Pak Presiden… Dia katakan bahwa jangan ada seorangpun yang menggangu tidur siangnya. “Yah… baiklah… tetapi sekarang saya ingin anda membangunkan dia. Saya harus berbicara dengannya…” kata Johnson lagi. “Tidak bisa Pak Presiden. Saya bekerja bagi dia, bukan bagi anda, ” kata Emily. Saat saya menelopon Pak Presiden, dalam keadaan tawa yang sudah mereda, ia berkata, "Katakanlah kepada wanita itu, saya inginkan dia untuk bekerja di Gedung Putih."
Lalu Emily menjawab, “Dia sedang tidur Pak Presiden… Dia katakan bahwa jangan ada seorangpun yang menggangu tidur siangnya. “Yah… baiklah… tetapi sekarang saya ingin anda membangunkan dia. Saya harus berbicara dengannya…” kata Johnson lagi. “Tidak bisa Pak Presiden. Saya bekerja bagi dia, bukan bagi anda, ” kata Emily. Saat saya menelopon Pak Presiden, dalam keadaan tawa yang sudah mereda, ia berkata, "Katakanlah kepada wanita itu, saya inginkan dia untuk bekerja di Gedung Putih."
Manusia seperti Emily Gloria Wilson mungkin sangat langka. Ia tahu apa artinya ketaatan kepada tuannya, ia tahu apa artinya hati seorang pelayan yang mengabdi kepada tuannya. Yang ia tahu adalah bahwa ia harus taat kepada tuannya, atau kepada siapa ia mengabdi. Ketaatan Emily Gloria Wilson adalah Ketaatan 100 % yang mendatangkan anugerah 100 %.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar