Awalnya saya hanya saling membalas mention dengan sahabat saya di twitter. Kami membahas suatu topik yang sangat menarik, namun berakhir dengan suatu pemikiran di dalam hati sahabat saya untuk menolong orang-orang yang ada disekitarnya. Niat yang mulia bukan?
Saya lalu teringat dengan suatu kisah tentang seorang gadis kecil yang miskin di suatu negara. Pada suatu hari si gadis kecil yang miskin ini ingin menghadiri acara sekolah minggu di kotanya. Ketika anak ini tiba disana, ia melihat begitu banyaknya anak di tempat itu dan tidak ada satupun kursi kosong yang tersedia baginya. Si anak kecil inipun mulai menangis karena ia merasa tidak mungkin mendapatkan tempat duduk.
Seorang guru sekolah minggu yang melihat gadis kecil itu menangis kemudian menghampirinya dan membantu gadis kecil ini untuk mendapatkan tempat duduk. Singkat cerita gadis kecil inipun akhirnya bisa mengikuti sekolah minggu dengan sukacita. Waktu terus berlalu dan tidak ada seorangpun yang mengingat gadis kecil ini, sampai sesuatu terjadi atas diri gadis kecil ini. Gadis kecil ini meninggal dunia. Selesai pemakaman, orang tua gadis kecil ini menemukan sebuah dompet kecil yang sudah usang di dalam kamar gadis ini. Ketika dompet tersebut dibuka, orangtuanya menemukan uang 57 sen dan secarik kertas. Orang tua gadis ini kemudian menyerahkannya kepada pendeta di gereja tempat gadis ini mengikuti sekolah minggu. Betapa tersentuhnya hati si pendeta ketika membaca tulisan tangan dalam kertas tersebut "uang ini untuk memperluas gereja sehingga lebih banyak anak yang bisa bersekolah minggu". Ternyata kasih yang telah ditunjukan sang guru sekolah minggu telah menyentuh hati gadis kecil ini. Keinginan yang mulia dari gadis kecil inipun diumumkan di hadapan jemaat. Jemaatpun termotivasi untuk berjuang memperluas bangunan gereja, bahkan kisah gadis kecil ini dimuat di dalam surat kabar setempat.
Seorang pengembang kaya membaca berita ini di koran dan hatinyapun tersentuh. Pengembang tersebut kemudian menawarkan sebidang tanah yang luas untuk pembangunan gereja. Namun mahalnya harga tanah tersebut membuat pihak gereja belum sanggup untuk membayarnya. Sukacita sekaligus keanehan terjadi ketika si pengembang ini berkata ia ingin menjual tanah yang luas tersebut hanya dengan 57 sen. Dan mujizatpun terjadi, jemaat mulai bersemangat menabung dan menabung untuk pembangunan gereja seperti yang diimpikan gadis kecil tersebut. Hasilnya hari ini gedung gereja dengan kapasitas tempat duduk 3300 untuk anak-anak sekolah minggu tersebut telah berdiri. Baptist Church di Philadelphia itulah nama gereja tempat gadis kecil itu pernah bersekolah minggu. Hari ini merupakan gereja dengan kapasitas kelas sekolah minggu yang terbesar di dunia. Bahkan jumlah guru sekolah minggunya pun mencapai ratusan orang sehingga merupakan yang terbesar di dunia. Banyaknya jumlah tempat duduk dan guru sekolah minggu yang ada untuk memastikan tidak ada lagi anak kecil yang terpaksa tidak dapat mengikuti sekolah minggu karena tidak mendapatkan tempat duduk. Tidak hanya gereja spesial untuk anak sekolah minggu, Baptist Church juga telah memilki universitas bahkan rumah sakit. Berawal dari sesuatu yang Tuhan taruh dalam hati anak kecil ini, mujizatpun terjadi.
Seperti yang hari ini teman saya alami, berawal dari iseng namun kemudian timbul kerinduan dalam hatinya untuk melakukan sesuatu untuk orang lain. Terkadang sesuatu terlintas di dalam hati kita, namun sering kita mengabaikannya. Namun sesuatu itu mulai berkembang semakin besar dan mulai mencapai pikiran kita. Kemudian sangat sering kita mengabaikan sesuatu itu. Bagaimana jika sesuatu itu adalah isi hati Tuhan untuk kita lakukan? Bagaimana jika sesuatu dalam hati kita itu adalah cara Tuhan memakai kita memberkati orang lain? Memang tidak semua yang muncul dalam hati kita adalah isi hati Tuhan, bisa saja itu keinginan kita. Namun ketika sesuatu itu begitu kuat menyentuh kita, segera datang kepada Tuhan untuk menanggapi isi hatiNya. Siapa tahu 57 sen berikutnya datang dari saya dan saudara. Tuhan memberkati.
|
Namanya Hattie May Wiatt |
|
Gereja tempat gadis kecil ini pernah bersekolah minggu |
|
Baptist Church |
|
Temple University |
|
Temple University Today |
|
Good Samaritan Hospital |
|
Guru sekolah minggu Rev. DR.Russel H.Conwell |
|
Sumber cerita: Acres of Diamond |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar