Bob Sadino merupakan tokoh yang awalnya tidak terlalu menarik perhatian saya. Saya pernah beberapa kali melihat beliau di televisi tapi saya tidak pernah menyimak apa yang disampaikan beliau saat itu. Nama Bob Sadino mulai menarik perhatian saya saat media elektronik maupun media cetak ramai memberitakan berita meninggalnya beliau. Fokus sayapun dialihkan ke berbagai cerita penuh inspirasi dari beliau semasa hidup. Dan salah satu perkataan beliau ini sangat menarik bagi saya
Awal membacanya saya heran, karena terlintaspun tidak pernah saya memikirkan apa yang beliau sampaikan itu. Hasilnya saya merenungi perkataan beliau dengan penuh senyum sambil manggut-manggut :D. Harus diakui bahwa menjadi karyawan tidak bisa mengharapkan penghasilan yang sangat besar, itu saya akui. Namun mencoba untuk berbisnis seperti beliau di masa sekarang ini tidak hanya butuh ide yang mudah diterapkan tapi juga modal yang cukup menguras kantong. Karena itu saya awalnya tidak pernah berpikir untuk berbisnis.
Dari awal saya kuliah saya hanya berpikir bahwa saya ingin selesai kuliah dan mendapat pekerjaan yang baik. Yup di pikiran saya hanya sekedar menjadi karyawan dengan penghasilan lumayan saja saua sudah bersyukur sekali. Ternyata seiring waktu pemikiran saya mulai berubah. Saya mulai tertarik untuk berbisnis. Tapi saya terbentur dengan yang namanya ide. Bisnis apa yang harus saya bangun? setelah lama berpikir, saya kemudian melihat ke diri saya, oh ok saya bisa sedikit memasak dan membuat kue, apa mungkin saya jalani catering aja? Byurrr tenaganya darimana? Setidaknya saya akan kelelahan jika harus mengerjakannya sepulang kantor. Oke kalo begitu saya akan bayar orang. Berapa orang yang bisa saya bayarkan? Berapa biaya promosi yang harus saya sediakan? hitung sana hitung sini saya pun mulai kecil hati. Kenapa? Untuk memulai bisnis baru saya butuh promo yang dahsyat karena bisnis yang sejenis dengan saya yang ada di pasaran banyak sekali dan mereka sudah lebih dikenal orang banyak. Sayapun mulai menghitung tabungan wah kayaknya belum cukup untuk catering. Lalu saya mulai berpikir mencoba bisnis lainnya namun terbentur dengan masalah pemilihan tempat yang strategis. Ingin sewa bangunan di posisi yang strategis tapi harganya selangit.. Jadi saya berhenti pada perencanaan karena terlalu banyak pertimbangan yang saya lakukan.